Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh, SMK Pembangunan Bogor baru-baru ini mengadakan seminar sosialisasi terkait Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKS). Acara ini berlangsung di aula sekolah, diikuti oleh seluruh siswa, para guru, dan juga dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah sebagai pembentuk tim TPPKS di sekolah ini. 

Kegiatan ini mengacu pada Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023, yang menekankan pentingnya peran aktif seluruh warga sekolah dalam mencegah dan menangani berbagai bentuk kekerasan—baik fisik, verbal, seksual, maupun diskriminatif—yang bisa terjadi di lingkungan pendidikan.

Materi disampaikan oleh Tim Bimbingan Konseling (BK) dan Kesiswaan, yang dengan bahasa sederhana namun lugas menjelaskan apa itu kekerasan di sekolah, bagaimana cara mengenalinya, serta langkah apa yang bisa dilakukan bila melihat atau mengalami langsung tindakan tersebut.

“Sekolah bukan sekadar tempat belajar, tapi juga tempat tumbuh. Untuk itu, kita semua punya peran menjaga agar suasananya tetap aman dan saling menghargai,” ungkap Bu Endah Nur Fauziah, S.Pd. selaku Koordinator BK yang bertugas dalam sesi penyampaian materi.

Ibu Erni Rohmawati, M.Pd., Kepala SMK Pembangunan Bogor juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa pembentukan Tim TPPKS bukan sekadar memenuhi regulasi, tapi sebagai bentuk nyata dari komitmen sekolah untuk menjadi Sekolah Ramah Anak. Tim yang diketuai oleh bapak M. Yusuf Albana, S.Pd. ini akan menjadi wadah pencegahan, pelaporan, pendampingan, serta edukasi bagi seluruh warga sekolah.

Salah satu isu penting yang ditekankan dalam sosialisasi ini adalah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan. Kekerasan seksual tidak selalu berbentuk fisik, tetapi juga bisa terjadi dalam bentuk pelecehan verbal, tindakan tidak pantas, komentar yang melecehkan, hingga penyebaran konten atau rumor yang merendahkan. TPPKS memiliki peran penting dalam menanggapi setiap laporan kekerasan seksual secara serius, rahasia, dan berpihak pada korban. Siswa juga diberikan pemahaman bahwa setiap orang berhak merasa aman dan dihormati, tanpa takut akan pelecehan atau intimidasi.

Acara yang berlangsung hangat ini juga menghadirkan sesi diskusi dan tanya jawab. Beberapa siswa dengan antusias menyampaikan pendapatnya mengenai isu-isu kekerasan seksual ringan yang dapat ditemui sehari-hari di sekolah, seperti candaan yang menyinggung, hingga tatapan yang tidak nyaman. 

“Adanya TPPKS di sekolah ini sangat bagus dan penting sekali karena kalau di sekolah itu biasanya siswa laki-lakinya lebih banyak dan dominan. Jadi ketika ada Siswa perempuan yang lewat kadang masih suka ada aja yang ngeledek genit kayak ‘kiw kiw’ gitu” ujar Zelda siswa jurusan kecantikan dalam sesi tanya jawab.

Melalui kegiatan ini, SMK Pembangunan Bogor berharap tumbuh kesadaran bersama bahwa mencegah kekerasan bukan hanya tugas guru atau kepala sekolah, tapi tanggung jawab kita semua. Semoga dengan langkah ini, sekolah bisa menjadi tempat yang benar-benar menyenangkan untuk belajar, bertumbuh, dan saling menghargai.

??‍♂️Apa Itu TPPKS???‍♀️

TPPKS (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan) memiliki peran penting, di antaranya:

  1. Mencegah kekerasan di lingkungan sekolah
  2. Menangani dan menindaklanjuti laporan kekerasan, termasuk kekerasan seksual
  3. Memberikan pendampingan kepada korban
  4. Menjaga kerahasiaan dan keamanan pelapor
  5. Mengedukasi warga sekolah agar lebih peduli dan sadar akan pentingnya lingkungan belajar yang aman dan saling menghargai

“Tindakanmu mencerminkan siapa dirimu. Pilihlah menjadi pelindung, bukan pelaku.”

Ditulis oleh: Tim BK SMK Pembangunan Bogor 

 

lampiran: